Bagian ini dikhususkan untuk membicarakan ciri-ciri bahasa Manusia. Penyelidikan-penyelikan baik linguistik maupun antropologi menunjukkan bahasa bahasa manusia memiliki ciri pemerlain (features) yang tidak terdapat pada sistem komunikasi binatang.
Berikut ini diturunkan beberapa keunikan bahasa manusia sebagaimana disimpulkan linguis amerika
C.F. Hockett.
1. Dualitas (Duality)
bahasa memiliki dua sub sistem yaitu bunyi dan makna yang memungkinkan bahasa memiliki keekonomisan fungsi, karena bermacam-macam unit bunyi yangt fungsional bisa dikelompokkan dan dikelompokkan lagi ke dalam unit-unit arti.
Unit-unit arti ini pun dikelompokkan ke dalam kalimat yang tak terhitung jumlahnya. Pengelompokan-pengelompokan ini disebut
tactical arrangement yang terbagi dua yaitu:
Pertama,
Phonotactic arrangement, yaitu urutan-urutan bunyi yang mungkin ada.
Kedua,
Syntactic arrangement, yaitu urutan-urutan makna yang mungkin ada.
Dualitas diatas tersebut tidak ada dalam bahasa binatang. Panggilan atau bunyi jackdaw dan gonggongan anjing adalah satu kesatuan yang tak bisa dianalisis (Wardhaugh 1972:24).
Seperti telah kita maklumi bahwa setiap ujaran merupakan gabungan beberapa bunyi yang membedakan arti atau yang kita sebut fonem. Kata kerja
give, misalnya, adalah gabungan dari fonem /g/, /i/ dan /v/;
him terdiri dari /h/, /i/ dan /m/;a terdiri /a/ dan
pen terdiri dari /p/, /e/ dan /n/. Ketiga gabungan fonem ini bisa membentuk kalimat
give him a pen. fonem ini tidak memiliki arti, tapi hanya membedakan arti.
Give him a pen berbeda artinya dari
give him a pin karena perbedaan fonem /e/ dan /i/ saja.
Level analisis setingkat di atas fonem adalah morfem, yaitu bunyi atau untur terkecil yang memiliki arti. Kalimat
He studies at night dianalisis terdiri dari komunikasi morfem he, study, -es, at dan night dan artinya berbeda dari
He studied at night dengan analisi morfem sebagai he, study, ied, at dan night. Pembeda antara kedua ujaran ini ialah morfem -es pada kalimat pertama dan morfem -ed pada kalimat kedua. Inilah contoh dualitas atau duality of patterning, yaitu memungkinkannya morfem-morfem tersusun dari berbagai kombinasi fonem yang tidak memiliki arti. Dualitas inilah yang memungkinkan bahasa memiliki beribu-ribu morfem yang dinyatakan secara ekonomis oleh pergantian atau pertukaran fonem-fonem yang jumlahnya relatif sedikit. Dalam setiap bahasa jarang terdapat lebih dari lima puluh fonem (Allen & Corder, eds., 1975:20)
Terima Kasih sudah membaca Ciri-ciri Pemerlain Bahasa Manusia. Share jika Bermanfaat !