• About
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Sitemap
  • Pasang Iklan
  • Follow Info Blogger

Infospek

Infospek
  • HOME
  • TUTORIAL
  • SEJARAH
  • BLOGGING ▼
    • Tulisan Lepas
    • Bisnis Online
    • Tips Blog
Home » Arsip December 2017
Albert Camus (1913-1960).

Albert Camus, putra seorang buruh tani, yang lahir di Mondovi, Aljazair pad tahun 1913. Setelah ayahnya meninggal pada perang tahun 1914, ia dibesarkan oleh ibunya dalam sebuah apartemen sederhana di wilayah hunian rakyat kecil di Alger Ia berhasil menyelesaikan sekolah lanjutan atas dan berkat beasiswa dapat melanjutkan studi filsafatnya di perguruan tinggi, namun terpaksa bekerja untuk mendapatkan tambahan biaya hidup. Ijazah perguruan tinggi diraihnya pada tahun 1936. Ia tidak dapat ikut ujian agregation filsafat untuk menjadi guru atau dosen, karena mengidap penyakit TBC. Perhatiannya dialihkan pada teater dan ia membentuk grup L'Equipe yang sering mementaskan drama yang telah diadaptasikannya sendiri.

Belakangan, Albert Camus menjadi wartawan di Alger, kemudian di Paris. Ia sempat mendaftar untuk pergi ke medan perang, pada tahun 1940, tetapi juga ditolak karena alasan kesehatan. Namun selama masa pendudukan jerman ia sangat aktif dalam gerakan bawah tanah.

Pada tahun 1944 ia menjadi Pemimpin Redaksi majalah Combat  (Perjuangan).Tulisan-tulisannya dalam majalah itu mendapat sambutan baik sekali, dan belakangan diterbitkan sebagai buku dengan judul Actuelles I  dan Actuelles II (1950 dan 1953). Sepanjang hidupnya, Camus terus-menerus berjuang membela korban-korban perjuangan menuntut kebebasan. Ia juga berpartisipasi dalam usaha perdamaian dalam perang Aljazair dan dalam gerakan untuk menghapuskan hukuman mati.

Dalam karirnya sebagai pengarang, Camus banyak menulis esai, roman dan drama. Gagasan-gagasan filosofi Camus berpusat pada dua pemikiran terpenting: absurd 'Absurditas' dan  revolte 'pemberontakan'. Camus mengatakan bahwa sebelum menyadari absurditas dunia ini, manusia mengira dirinya bebas, padahal sebenarnya ia budak kebiasaan atau prasangka yang memberi tujuan dan nilai semu pada hidupnya. Untuk sebagian besar orang, hidup dapat diringkas menjadi hanya "faire les gestes que l'habitude commande" 'melakukan gerakan-gerakan tubuh sesuai kebiasaan'. Perasaan bosan/muak (la nausee) bersifat pribadi dan sulit dikomunikasikan. Ia dapat ditimbulkan oleh eksistensi yang mekanis/rutin dan tanpa tujuan: bangun pagi, sarapan, bus, bekerja/ belajar selama beberapa jam, makan siang, bus, tidur, itulah yang terjadi pada hari-hari senin, selasa, rabu, kamis dan jumat, dengan irama yang sama.

Setiap hari tergantung dari hari lainnya dan waktu akan melumatkan segala daya-upaya kita. Keyakinan akan datangnya sang maut (cote elementaire et definitif de l'aventure 'segi mendasar dan pasti dari petualangan ini') lebih menujukkan lagi absurdnya kehidupan manusia.
Infospek.com 18:01 Admin Bandung Indonesia

Siapa Albert Camus sebenarnya ?

YOUR NAME
Infospek Updated at: 18:01

Albert Camus (1913-1960).

Albert Camus, putra seorang buruh tani, yang lahir di Mondovi, Aljazair pad tahun 1913. Setelah ayahnya meninggal pada perang tahun 1914, ia dibesarkan oleh ibunya dalam sebuah apartemen sederhana di wilayah hunian rakyat kecil di Alger Ia berhasil menyelesaikan sekolah lanjutan atas dan berkat beasiswa dapat melanjutkan studi filsafatnya di perguruan tinggi, namun terpaksa bekerja untuk mendapatkan tambahan biaya hidup. Ijazah perguruan tinggi diraihnya pada tahun 1936. Ia tidak dapat ikut ujian agregation filsafat untuk menjadi guru atau dosen, karena mengidap penyakit TBC. Perhatiannya dialihkan pada teater dan ia membentuk grup L'Equipe yang sering mementaskan drama yang telah diadaptasikannya sendiri.

Belakangan, Albert Camus menjadi wartawan di Alger, kemudian di Paris. Ia sempat mendaftar untuk pergi ke medan perang, pada tahun 1940, tetapi juga ditolak karena alasan kesehatan. Namun selama masa pendudukan jerman ia sangat aktif dalam gerakan bawah tanah.

Pada tahun 1944 ia menjadi Pemimpin Redaksi majalah Combat  (Perjuangan).Tulisan-tulisannya dalam majalah itu mendapat sambutan baik sekali, dan belakangan diterbitkan sebagai buku dengan judul Actuelles I  dan Actuelles II (1950 dan 1953). Sepanjang hidupnya, Camus terus-menerus berjuang membela korban-korban perjuangan menuntut kebebasan. Ia juga berpartisipasi dalam usaha perdamaian dalam perang Aljazair dan dalam gerakan untuk menghapuskan hukuman mati.

Dalam karirnya sebagai pengarang, Camus banyak menulis esai, roman dan drama. Gagasan-gagasan filosofi Camus berpusat pada dua pemikiran terpenting: absurd 'Absurditas' dan  revolte 'pemberontakan'. Camus mengatakan bahwa sebelum menyadari absurditas dunia ini, manusia mengira dirinya bebas, padahal sebenarnya ia budak kebiasaan atau prasangka yang memberi tujuan dan nilai semu pada hidupnya. Untuk sebagian besar orang, hidup dapat diringkas menjadi hanya "faire les gestes que l'habitude commande" 'melakukan gerakan-gerakan tubuh sesuai kebiasaan'. Perasaan bosan/muak (la nausee) bersifat pribadi dan sulit dikomunikasikan. Ia dapat ditimbulkan oleh eksistensi yang mekanis/rutin dan tanpa tujuan: bangun pagi, sarapan, bus, bekerja/ belajar selama beberapa jam, makan siang, bus, tidur, itulah yang terjadi pada hari-hari senin, selasa, rabu, kamis dan jumat, dengan irama yang sama.

Setiap hari tergantung dari hari lainnya dan waktu akan melumatkan segala daya-upaya kita. Keyakinan akan datangnya sang maut (cote elementaire et definitif de l'aventure 'segi mendasar dan pasti dari petualangan ini') lebih menujukkan lagi absurdnya kehidupan manusia.

Bagian ini dikhususkan untuk membicarakan ciri-ciri bahasa Manusia. Penyelidikan-penyelikan baik linguistik maupun antropologi menunjukkan bahasa bahasa manusia memiliki ciri pemerlain (features) yang tidak terdapat pada sistem komunikasi binatang.

Berikut ini diturunkan beberapa keunikan bahasa manusia sebagaimana disimpulkan linguis amerika C.F. Hockett. 

1. Dualitas (Duality)
bahasa memiliki dua sub sistem yaitu bunyi dan makna yang memungkinkan bahasa memiliki  keekonomisan fungsi, karena bermacam-macam unit bunyi yangt fungsional bisa dikelompokkan dan dikelompokkan lagi ke dalam unit-unit arti.
Unit-unit arti ini pun dikelompokkan ke dalam kalimat yang tak terhitung jumlahnya. Pengelompokan-pengelompokan ini disebut tactical arrangement yang terbagi dua yaitu:
Pertama, Phonotactic arrangement, yaitu urutan-urutan bunyi yang mungkin ada.
Kedua, Syntactic arrangement, yaitu urutan-urutan makna yang mungkin ada.

Dualitas diatas tersebut tidak ada dalam bahasa binatang. Panggilan atau bunyi jackdaw dan gonggongan anjing adalah satu kesatuan yang tak bisa dianalisis (Wardhaugh 1972:24).
Seperti telah kita maklumi bahwa setiap ujaran merupakan gabungan beberapa bunyi yang membedakan arti atau yang kita sebut fonem. Kata kerja give, misalnya, adalah gabungan dari fonem /g/, /i/ dan /v/; him terdiri dari /h/, /i/ dan /m/;a terdiri /a/ dan pen terdiri dari /p/, /e/ dan /n/. Ketiga gabungan fonem ini bisa membentuk kalimat give him a pen. fonem ini tidak memiliki arti, tapi hanya membedakan arti. Give him a pen berbeda artinya dari give him a pin karena perbedaan fonem /e/ dan /i/ saja.

Level analisis setingkat di atas fonem adalah morfem, yaitu bunyi atau untur terkecil yang memiliki arti. Kalimat He studies at night dianalisis terdiri dari komunikasi morfem he, study, -es, at dan night dan artinya berbeda dari He studied at night dengan analisi morfem sebagai he, study, ied, at dan night. Pembeda antara kedua ujaran ini ialah morfem -es pada kalimat pertama dan morfem -ed pada kalimat kedua. Inilah contoh dualitas atau duality of patterning, yaitu memungkinkannya morfem-morfem tersusun dari berbagai kombinasi fonem yang tidak memiliki arti. Dualitas inilah yang memungkinkan bahasa memiliki beribu-ribu morfem yang dinyatakan secara ekonomis oleh pergantian atau pertukaran fonem-fonem yang jumlahnya relatif sedikit. Dalam setiap bahasa jarang terdapat lebih dari lima puluh fonem (Allen & Corder, eds., 1975:20)
Infospek.com 00:45 Admin Bandung Indonesia

Ciri-ciri Pemerlain Bahasa Manusia

YOUR NAME
Infospek Updated at: 00:45

Bagian ini dikhususkan untuk membicarakan ciri-ciri bahasa Manusia. Penyelidikan-penyelikan baik linguistik maupun antropologi menunjukkan bahasa bahasa manusia memiliki ciri pemerlain (features) yang tidak terdapat pada sistem komunikasi binatang.

Berikut ini diturunkan beberapa keunikan bahasa manusia sebagaimana disimpulkan linguis amerika C.F. Hockett. 

1. Dualitas (Duality)
bahasa memiliki dua sub sistem yaitu bunyi dan makna yang memungkinkan bahasa memiliki  keekonomisan fungsi, karena bermacam-macam unit bunyi yangt fungsional bisa dikelompokkan dan dikelompokkan lagi ke dalam unit-unit arti.
Unit-unit arti ini pun dikelompokkan ke dalam kalimat yang tak terhitung jumlahnya. Pengelompokan-pengelompokan ini disebut tactical arrangement yang terbagi dua yaitu:
Pertama, Phonotactic arrangement, yaitu urutan-urutan bunyi yang mungkin ada.
Kedua, Syntactic arrangement, yaitu urutan-urutan makna yang mungkin ada.

Dualitas diatas tersebut tidak ada dalam bahasa binatang. Panggilan atau bunyi jackdaw dan gonggongan anjing adalah satu kesatuan yang tak bisa dianalisis (Wardhaugh 1972:24).
Seperti telah kita maklumi bahwa setiap ujaran merupakan gabungan beberapa bunyi yang membedakan arti atau yang kita sebut fonem. Kata kerja give, misalnya, adalah gabungan dari fonem /g/, /i/ dan /v/; him terdiri dari /h/, /i/ dan /m/;a terdiri /a/ dan pen terdiri dari /p/, /e/ dan /n/. Ketiga gabungan fonem ini bisa membentuk kalimat give him a pen. fonem ini tidak memiliki arti, tapi hanya membedakan arti. Give him a pen berbeda artinya dari give him a pin karena perbedaan fonem /e/ dan /i/ saja.

Level analisis setingkat di atas fonem adalah morfem, yaitu bunyi atau untur terkecil yang memiliki arti. Kalimat He studies at night dianalisis terdiri dari komunikasi morfem he, study, -es, at dan night dan artinya berbeda dari He studied at night dengan analisi morfem sebagai he, study, ied, at dan night. Pembeda antara kedua ujaran ini ialah morfem -es pada kalimat pertama dan morfem -ed pada kalimat kedua. Inilah contoh dualitas atau duality of patterning, yaitu memungkinkannya morfem-morfem tersusun dari berbagai kombinasi fonem yang tidak memiliki arti. Dualitas inilah yang memungkinkan bahasa memiliki beribu-ribu morfem yang dinyatakan secara ekonomis oleh pergantian atau pertukaran fonem-fonem yang jumlahnya relatif sedikit. Dalam setiap bahasa jarang terdapat lebih dari lima puluh fonem (Allen & Corder, eds., 1975:20)

Banyak sekali batasan bahasa dan tidak ada satu pun yang memuaskan. Kita simak saja batasan dari sapir ini (1921) bahwa bahasa adalah:

"a purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols."

Dalam batasan bahasa di atas ada lima butir terpenting yaitu bahwa bahasa:

1. Manusiawi (Human)
yaitu hanya manusialah yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi. Betul bahwa hewan lain seperti binatangt pun berkomunikasi dan mempunyai sistem bunjyi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Dengan demikian mereka tidak memiliki bahasa. Manusia telah berbahasa sejak dini sejarahnya, dan perkembangan bahasanya inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain sehingga membuat dirinya mampu berfikir.

2. Dipelajari
yaitu manusia ketika dilahirkan tidak langsung lalu mampu berbicara. Anak yang tidak mempunyai kontak dengan orang lain yang berbahasa seperti dirinya sendiri akan mengembangkan bahasanya sendiri untuk memenuhi hasrat komunikasinya. Namun bahasa tidaklah ada artinya bila hanya untuk diri sendiri. Paling tidak haruslah ada dua orang, supaya ada proses komunikasi. Betul bahwa seseorang bisa berkomunikasi pada dirinya, namun untuk komunikasi semacam ini tidak perlu kata-kata.

3. Sistem
yaitu bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya. Perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini disebut Grammer. bagaimanapun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut seperangkat aturan yang teratur. Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan pemakaian dan kebiasaan, bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat dan dirubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan inilah, maka kita bisa mempelajari dan mengajarkan bahasa apa saja.

4. Arbitrer
yaitu bahwa manusia mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam cara tertentu pula adalah secara kebetulan saja. orang-orang menggunakan satu kata untuk melambangkan satu benda, misalnya kata Kuda ditujukan hanyalah untuk binatang berkaki empat tertentu karena orang lain berbuat demikian. demikian pula kalimat berbeda dari satu bahasa ke bahasa lainnya. dalam bahasa latin kata kerja cenderung menempati posisi akhir, dalam bahasa perancis kata sifat diletakkan setelah kata benda seperti halnya bahasa indonesia. ini semuanya adalah secara kebetulan saja.

5. Simbolik
yaitu bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti. kita bisa menggunakan simbol-simbol ini untuk berkomunikasi sesama manusia, karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan keinginan. dengan demikian kita menerjemahkan orang lain atas acuan pada pengalaman diri sendiri. kalau kita mengerti ujaran orang yang berkata: "Saya lapar", ini karena kita pun biasa mengalami peristiwa lapar itu.

Sistem bahasa apapun memungkinkan kita membicarakan sesuatu walau tidak ada di lingkungan kita. Kita pun bisa membicarakan sesuatu peristiwa yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. ini dimungkinkan karena bahasa memiliki Daya Simbolik, untuk membicarakan konsep apapun juga. ini pulalah yang memungkinkan manusia memiliki daya Penalaran.

Demikian lima butir hakikat bahasa manusia sebagai alat untuk berkomunikasi dan mencirikan dinya serta membedakannya dari makhluk lain. Terima kasih sudah berkunjung pada blog ini, jangan lupa untuk share artikel ini jika anda rasa bermanfaat.

Salam. (www.infospek.com)
Infospek.com 00:36 Admin Bandung Indonesia

Sosiologi Bahasa : Batasan Bahasa

YOUR NAME
Infospek Updated at: 00:36

Banyak sekali batasan bahasa dan tidak ada satu pun yang memuaskan. Kita simak saja batasan dari sapir ini (1921) bahwa bahasa adalah:

"a purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols."

Dalam batasan bahasa di atas ada lima butir terpenting yaitu bahwa bahasa:

1. Manusiawi (Human)
yaitu hanya manusialah yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi. Betul bahwa hewan lain seperti binatangt pun berkomunikasi dan mempunyai sistem bunjyi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Dengan demikian mereka tidak memiliki bahasa. Manusia telah berbahasa sejak dini sejarahnya, dan perkembangan bahasanya inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain sehingga membuat dirinya mampu berfikir.

2. Dipelajari
yaitu manusia ketika dilahirkan tidak langsung lalu mampu berbicara. Anak yang tidak mempunyai kontak dengan orang lain yang berbahasa seperti dirinya sendiri akan mengembangkan bahasanya sendiri untuk memenuhi hasrat komunikasinya. Namun bahasa tidaklah ada artinya bila hanya untuk diri sendiri. Paling tidak haruslah ada dua orang, supaya ada proses komunikasi. Betul bahwa seseorang bisa berkomunikasi pada dirinya, namun untuk komunikasi semacam ini tidak perlu kata-kata.

3. Sistem
yaitu bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya. Perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini disebut Grammer. bagaimanapun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut seperangkat aturan yang teratur. Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan pemakaian dan kebiasaan, bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat dan dirubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan inilah, maka kita bisa mempelajari dan mengajarkan bahasa apa saja.

4. Arbitrer
yaitu bahwa manusia mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam cara tertentu pula adalah secara kebetulan saja. orang-orang menggunakan satu kata untuk melambangkan satu benda, misalnya kata Kuda ditujukan hanyalah untuk binatang berkaki empat tertentu karena orang lain berbuat demikian. demikian pula kalimat berbeda dari satu bahasa ke bahasa lainnya. dalam bahasa latin kata kerja cenderung menempati posisi akhir, dalam bahasa perancis kata sifat diletakkan setelah kata benda seperti halnya bahasa indonesia. ini semuanya adalah secara kebetulan saja.

5. Simbolik
yaitu bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti. kita bisa menggunakan simbol-simbol ini untuk berkomunikasi sesama manusia, karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan keinginan. dengan demikian kita menerjemahkan orang lain atas acuan pada pengalaman diri sendiri. kalau kita mengerti ujaran orang yang berkata: "Saya lapar", ini karena kita pun biasa mengalami peristiwa lapar itu.

Sistem bahasa apapun memungkinkan kita membicarakan sesuatu walau tidak ada di lingkungan kita. Kita pun bisa membicarakan sesuatu peristiwa yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. ini dimungkinkan karena bahasa memiliki Daya Simbolik, untuk membicarakan konsep apapun juga. ini pulalah yang memungkinkan manusia memiliki daya Penalaran.

Demikian lima butir hakikat bahasa manusia sebagai alat untuk berkomunikasi dan mencirikan dinya serta membedakannya dari makhluk lain. Terima kasih sudah berkunjung pada blog ini, jangan lupa untuk share artikel ini jika anda rasa bermanfaat.

Salam. (www.infospek.com)

Newer Posts
Older Posts
Subscribe to: Comments (Atom)

Popular Posts

  • KENAPA MALAM JUMAT LEGI ISTIMEWA ?
  • CERITA DEWASA +18
  • LUMPANG KUNO DI TENGAH SAWAH DESA CANGKRING TURI
  • MEROKOK ITU TIDAK BERBAHAYA, ANDA WAJIB BACA
  • Sosiologi Bahasa : Batasan Bahasa
  • YANG MUDA WAJIB BERKARYA
  • Siapa Albert Camus sebenarnya ?
  • BAHAYA MANDI DI TIGA WAKTU INI - WAJIB TAHU
  • Ciri-ciri Pemerlain Bahasa Manusia
  • TEMPAT PALING KERING DI DUNIA - INFOSPEK.COM

"Sebuah blog pemula yang belajar menuangkan suatu Ilmu Pegetahuan -- Tutorial, Tentang Sejarah, Ilmu Sederhana dll"

KATEGORI POSTING

Artikel Bahasa (2) FENOMENA ALAM (1) KESEHATAN (2) MOTIVASI (2) TAHUKAH KAMU? (8)

Blog Archive

  • March (1)
  • December (3)
  • October (4)
  • September (2)

Copyright © Infospek. All rights reserved.

↑