Albert Camus (1913-1960).
Albert Camus, putra seorang buruh tani, yang lahir di Mondovi, Aljazair pad tahun 1913. Setelah ayahnya meninggal pada perang tahun 1914, ia dibesarkan oleh ibunya dalam sebuah apartemen sederhana di wilayah hunian rakyat kecil di Alger Ia berhasil menyelesaikan sekolah lanjutan atas dan berkat beasiswa dapat melanjutkan studi filsafatnya di perguruan tinggi, namun terpaksa bekerja untuk mendapatkan tambahan biaya hidup. Ijazah perguruan tinggi diraihnya pada tahun 1936. Ia tidak dapat ikut ujian
agregation filsafat untuk menjadi guru atau dosen, karena mengidap penyakit TBC. Perhatiannya dialihkan pada teater dan ia membentuk grup
L'Equipe yang sering mementaskan drama yang telah diadaptasikannya sendiri.
Belakangan, Albert Camus menjadi wartawan di Alger, kemudian di Paris. Ia sempat mendaftar untuk pergi ke medan perang, pada tahun 1940, tetapi juga ditolak karena alasan kesehatan. Namun selama masa pendudukan jerman ia sangat aktif dalam gerakan bawah tanah.
Pada tahun 1944 ia menjadi Pemimpin Redaksi majalah
Combat (Perjuangan).Tulisan-tulisannya dalam majalah itu mendapat sambutan baik sekali, dan belakangan diterbitkan sebagai buku dengan judul
Actuelles I dan
Actuelles II (1950 dan 1953). Sepanjang hidupnya, Camus terus-menerus berjuang membela korban-korban perjuangan menuntut kebebasan. Ia juga berpartisipasi dalam usaha perdamaian dalam perang Aljazair dan dalam gerakan untuk menghapuskan hukuman mati.
Dalam karirnya sebagai pengarang, Camus banyak menulis esai, roman dan drama. Gagasan-gagasan filosofi Camus berpusat pada dua pemikiran terpenting:
absurd 'Absurditas' dan
revolte 'pemberontakan
'. Camus mengatakan bahwa sebelum menyadari absurditas dunia ini, manusia mengira dirinya bebas, padahal sebenarnya ia budak kebiasaan atau prasangka yang memberi tujuan dan nilai semu pada hidupnya. Untuk sebagian besar orang, hidup dapat diringkas menjadi hanya "
faire les gestes que l'habitude commande" 'melakukan gerakan-gerakan tubuh sesuai kebiasaan
'. Perasaan bosan/muak
(la nausee) bersifat pribadi dan sulit dikomunikasikan. Ia dapat ditimbulkan oleh eksistensi yang mekanis/rutin dan tanpa tujuan: bangun pagi, sarapan, bus, bekerja/ belajar selama beberapa jam, makan siang, bus, tidur, itulah yang terjadi pada hari-hari senin, selasa, rabu, kamis dan jumat, dengan irama yang sama.
Setiap hari tergantung dari hari lainnya dan waktu akan melumatkan segala daya-upaya kita. Keyakinan akan datangnya sang maut (
cote elementaire et definitif de l'aventure 'segi mendasar dan pasti dari petualangan ini') lebih menujukkan lagi absurdnya kehidupan manusia.